Ingin di diamkan, sayangnya nggak buat mereka berhenti. Ingin disanggah, tapi mereka malah makin menjadi. Oleh karena itu, saya menyiapkan 6 jawaban yang semoga dapat membuat mereka puas dan tenang. Tak ada lagi ledekan-ledekan receh atau pertanyaan menyebalkan menyangkut status jomblomu yang kelamaan.
1. Banyak komitmen hidup lain yang jauh lebih tinggi dalam daftar prioritasmu. Idealnya bikin bahagia, tapi kalau sekarang sepertinya justru akan merasa terkekang.
Salah satu alasan kenapa kamu belum mau melepas status jomblo yaitu masih ingin bebas kemana-mana dan tidak ada kekangan. Melihat para kerabat yang seringkali diatur dan harus izin dulu ketika ingin melakukan apapun membuat kamu sebal. Bagimu, hal itu bukan sesuatu yang wajar karena buat seseorang menjadi terhalang saat mau beraktivitas. Karena kamu tidak ingin ruang gerak menjadi dibatasi, apalagi dengan usia yang masih muda, dirimu mau banyak mencari pengalaman dari berbagai hal dan tempat berbeda. Oleh sebab itu, ketika ada yang bertanya kenapa kamu masih jomblo aja, kamu pun tinggal menjawab "Aku hanya ingin melihat indahnya dunia secara lebih bebas".
2. Bukan sekedar melepas status, tapi kamu benar-benar ingin menemukan seseorang yang dapat berbagi hati. Sayangnya, orang tersebut belum muncul ke permukaan. Jadi ya masih tidak apa-apa sendiri.
Orang-orang yang kamu kenal memang banyak dan terdiri dari beragam kalangan. Sayangnya hal itu nggak menjamin bahwa salah satu diantara kenalan lawan jenis ada yang sesuai kriteria pasangan idaman kamu. Meski masih menjomblo dari dulu, kamu tetap betah untuk tidak melepaskan status sendiri ini. Menurutmu, lebih baik jomblo kelamaan daripada memaksakan hati yang sebenarnya tidak bisa disentuh sama sekali. Kamu punya prinsip dalam menjalani hubungan harus didasari perasaan ingin memiliki, bukan karena paksaan saja. Makanya, jawaban yang harus kamu ucapkan ketika ada yang bertanya statusmu yaitu: "Pintu hati ini masih belum bisa terbuka. Sepertinya belum ada sosok yang tepat untuk menggedornya".
3. Justru sebenarnya kamu adalah pribadi yang romantis, cuma ingin menjejaki hubungan dengan dia yang benar-benar dihati. Bukan masalah laku-gak laku, tapi masalah hati.
Lama jadi jomblo bikin kamu suka dianggap nggak laku. padahal, lawan jenis yang mendekatimu cukup banyak jumlahnya. Bisa dibilang mereka jadi berlomba untuk memenangkan hatimu. Sayangnya, hatimu tak mudah menerima niat baik seseorang untuk menjalin kasih. Dari daftar yang mendekatimu itu, tak ada yang bisa masuk kritria pasangan idaman, jika dipaksakan, kamu tidak ingin membohongi mereka. Maka, kamu putuskan untuk masih jomblo daripada jadi berat hati. "Aku tidak mau mempermainkan hati seseorang, lebih baik masih sendiri dibanding mengiyakan dengan berat hati".
4. Lagi-lagi yang namanya urusan dua hati itu harus saling bersaut. Kamu sudah ingin ubah status jomblomu. Tapi kalau yang diujung lainnya menolak, apa daya?
Kadang pilihanmu jadi jomblo bukan karena prinsip diri yang memang masih ingin menjomblo dulu. Tapi sebenarnya ada hal lain yang cukup menyakitkan jika didengar, yaitu keseringan ditolak sama lawan jenis. Dalam pandanganmu, cara-cara yang telah kamu lakukan untuk mengambil hati gebetan udah cukup indah dan meluluhkan. Pada kenyataannya, penolakan kamu dapatkan dari mereka. Hatimu pun terluka dan keseringan ditolak juga bikin kamu capek untuk coba naksir lawan jenis yang berada disekitar. Akhirnya dirimu memilih masih sendiri saja, dengan tidak terlalu memperdulikan apa yang sebelumnya terjadi. Kamu ingin waktu sendiri dan menikmatinya. Agar nggak terkesan menyakitkan dan juga gengsi sendiri kalau ketahuan, lebih baik katakan saja: "Aku telah berusaha. sayangnya rencana Tuhan tidak seperti yang diri ini harapkan".
5. Pacaran itu tidak ada jaminan untuk selamanya, tapi sayangnya orang tua itu pasti kekal. Ketika orang tua melarang, kamu hanya ingin menjadi anak yang berbakti.
Perasaan sayang kepada orangtua bikin kamu menuruti segala hal yang mereka inginkan. Seorang ibu dan bapak pasti mau yang terbaik buat anaknya, termasuk soal pasangan di masa depan. Untuk hal ini, mereka punya aturan-aturan khusus yang tidak bisa sembarang didiskusikan. Seringkali dirimu ingin segera memiliki pasangan, namun apa daya hal itu nggak bisa kamu realisasikan. Kamu lebih memilih mengikuti keinginan orangtua untuk fokus menata cita-cita dan mengesampingkan hal-hal percintaan. Rasa sayang yang kamu miliki kepada mereka tentu saja tak ingin terkesan menyalahkan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan kerabat. Oleh karena itu, jawaban berikut ini adalah yang paling tepat. "Orangtua udah beri hal-hal terbaik selama ini. Nggak ada salahnya menuruti apa yang mereka ingin. Toh hal itu pasti yang terbaik juga buat hidupku".
6. Sebaliknya justru karena orangtuamu sudah menetapkan hati pada seseorang untuk mendampingimu, kamu menghormati dan percaya pada pilihan mereka. Jadi, pacaran itu sama sekali tidak perlu.
Selain karena orangtua melarang mengalami kisah cinta dulu karena mereka ingin kamu mendahulukan cita-cita, perjodohan adalah bumerang lainnya. Hal ini yang membuat kamu dan orangtua sering cek-cok. Bagimu, cukup sudah orangtua ikut mencampuri berbagai persoalan hidupmu selama ini. Dan untuk perihal tambatan hati, kamu mau hal itu berada dalam keputusanmu. Lagi-lagi karena rasa sayang dan cinta yang besar kepada mereka, kamu memutuskan untuk menuruti keinginan mereka tentang siapa pendamping yang bersanding denganmu. Supaya nggak terlihat pasrah dijodohkan sama orangtua, lebih baik kamu ungkapkan dengan kalimat seperti dibawah ini saja: "Hidup ini terlalu singkat. Makanya, aku trima saja dijodohin agar hidupku bisa diisi dengan hal-hal yang lebih pasti".
0 komentar:
Post a Comment