Monday, September 11, 2017

Dedikasi Wayang Orang Sriwedari Lestarikan Seni Tradisional



Beberapa waktu lalu, merupakan malam spesial bagi anggota rombongan drama tari klasik Wayang Orang (WO) Sriwedari, yang merayakan ulang tahun ke 107 dengan ratusan penonton di taman budaya Taman Sriwedari di Surakarta, Jawa Tengah, pada bulan Juli. Rombongan tersebut menggelar sebuah acara kolaborasi dengan dua kelompok besar, WO Bharata (Jakarta) dan WO Ngesti Pandawa (Semarang, Jawa Barat), serta tokoh budaya dan maestro tari, menghadirkan sebuah episode epik Mahabharata, Srikandi Larasati Kembar (The Srikandi Larasati Twins).

Selamat Dari Gerusan Zaman

Episode ini bercerita tentang Raja Sri Gendono dan kedua adik perempuannya, Dewi Sriweni dan Dewi Sriwanti, yang ingin membalas dendam atas kematian ayah mereka di tangan Arjuna. Dengan menyamar sebagai Srikandi dan Larasti (istri Arjuna), keduanya berniat mencuri senjata Arjuna. Alih-alih mencuri senjata mereka jatuh cinta dengan Gondang Jagad dan Gondang Dewo, putra sulung Arjuna. Karena cinta tulus yang ditunjukkan oleh saudara perempuannya, Raja Sri Gendono akhirnya menumpahkan dendamnya terhadap Arjuna dan memilih untuk berdamai.

Didirikan pada tanggal 10 Juli 1910, WO Sriwedari telah terselamatkan dari pukulan zaman modern. Setelah menikmati masa jayanya dari tahun 1960 sampai 1980, rombongan tersebut mengalami kemunduran karena bintangnya Darsi, Rusman dan Surono, perlahan mulai memudar.

Kemudian, pada tahun 1960an, tiga penari terkenal itu menjadi orang kesukaan Presiden Sukarno. WO Sriwedari bahkan tampil di Istana Negara secara rutin untuk menjamu para tamu terhormat. Sejak awal 1990an penontonnya telah menyusut dan sekarang hanya sekitar 30 sampai 50 peserta yang menonton setiap pertunjukan dengan harga tiket Rp 5.000 (37 sen dolar AS) sampai Rp 10.000.

Terselamatkan Pemkot Surakarta

Setelah itu, nasib kelompok tersebut menarik perhatian pemerintah kota Surakarta ketika pada tahun 2005 WO Sriwedari menjadi ikon aset dan budaya kota ini melalui renovasi bangunan dan peningkatan frekuensi kinerja, dari tiga kali seminggu menjadi enam, disamping promosi kesejahteraan personilnya. Dan saat ini, 90 persen dari sekitar 85 pemain WO Sriwedari adalah pegawai negeri sipil. Selebihnya termasuk mahasiswa dan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yang baru saja bergabung dalam acara rombongan tersebut sebagai penari sukarela dan pemain gamelan tanpa bayaran.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menarik penonton dengan berkolaborasi dengan seniman, pejabat dan tokoh masyarakat sebagai bintang tamu. Pada kesempatan seperti itu, teater dapat dikemas dengan kapasitas penuh meskipun pada hari-hari biasa jumlah penonton hanya berjumlah puluhan orang.

Sis Ismiyati, Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta, mengatakan bahwa dia telah melihat ketertarikan publik terhadap WO Sriwedari dalam beberapa bulan terakhir meskipun penontonnya terbatas.

"Paling tidak ada antusiasme masyarakat dalam mendukung bentuk kesenian tradisional ini," katanya.
Maryo, 79, pemain paling senior, mengatakan bahwa dia bisa memahami khalayak kecil sehubungan dengan menjamurnya bentuk hiburan modern.

"Itu hukum alam. Setiap periode memiliki daya tarik tersendiri untuk ditawarkan, namun beberapa anggota generasi sekarang masih menyukai wayang orang. Ini tugas orang tua seperti kita untuk melestarikan tradisi ini, "katanya.

Maryo menghubungkan kelangsungan WO Sriwedari dengan loyalitas anggota rombongan untuk menjaga drama tradisional, sebuah perjuangan di mana mereka tidak sendiri. Kelompok lain seperti WO Ngesti Pandawa, WO Bharata dan WO Wiromo Budaya (Yogyakarta) juga mengalami tantangan dewa poker serupa. Saat ini, WO Sriwedari adalah satu-satunya kelompok yang mampu tampil setiap hari dari Senin sampai Sabtu.


Agus Prasetyo, direktur WO Sriwedari, mengatakan, dia berharap pemerintah kota akan membantu mempromosikan WO Sriwedari sebagai ikon budaya. Sementara itu, pemain rombongan harus terus mengeksplorasi fitur artistik baru, pengaturan cerita, pola presentasi dan pengaturan panggung agar semakin menarik penonton.
Share:

Thursday, June 15, 2017

Film-Film Hollywood yang dinilai Meniru Anime Jepang


Apakah kalian sering mendengar bahwa film-film Hollywood menuai kontroversi karena dianggap meniru cerita dari anime Jepang? Sebenarnya ada dua teknik dalam membuat ide cerita untuk sebuah film, yang pertama adalah adaptasi dari atau terinspirasi dari film lain dan yang kedua adalah cerita orisinil. Namun ada beberapa film yang berada di zona abu-abu di mana sebenarnya film tersebut mengklaim bahwa orisinil namun ada beberapa bagian yang dianggap sangat mirip dengan cerita atau film lainnya yang sudah ada sebelumnya. Nah berikut ini adalah beberapa film Hollywood yang dianggap menjiplak anime Jepang. Apa sajakah film-film tersebut?
A. The Lion King
Ini adalah film animasi yang menceritakan sosok anak singa yang berpetualang mencari jati dirinya. Pada tahun 1994 film ini diproduksi oleh Disney. Namun sangat sayang karena banyak yang menanggap bahwa film ini mirip sekali dengan serial animasi dari Jepang yang berjudul Kimba the White Lion. Meskipun film ini tergolong film yang lawas tapi masih saja film ini menjadi kontroversi.
Hal ini dikarenakan karakter dari film yamg menonjol dan juga alur ceritanya yang sangat mirip dengan anime yang ditelurkan dari Osamu Tezuka. Kemiripan yang paling terlihat adalah karakter Simba (The Lion King) dan juga Kimba (Kimba the White Lion).
B. The Matrix
Dirilis pada tahun 1999, Film yang diproduksi oleh Warner Bross ini cukup legendaris. Film ini dianggap sangat mirip dengan serial anime Jepang yang berjudul Ghost in the Shell. Namun dalam di balik pembuatan film The Matrix ini tidak lah berdiam diri. Joel Silver, sang produser sendiri mengatakan bahwa memang ia dan tim produksinya ingin membuat serial Ghost in the Shell itu ke live action. Dan hal ini disambut baik oleh sang sutradaria Ghost in the Shell, Mamoru Oshii yang mendukung jika serial ini dijadikan live action.
C. Van Helsing
Van Helsing adalah film yang dirilis pada tahun 2004 silam di mana kisahnya berpusat pada seorang pemburu monster poker online yang mana dikirim ke suatu daerah bernama Transylvania guna menghentikan Count Vladislaus Dracula yang mana saat itu sedang melalukan kejahatan. Van Helsing dicap mirip dengan serial novel Jepang yang berjudul Vampire Hunter D. Kostum tokoh utamanya, Hugh Jackman sebagai Abraham Van Helsing, sama dengan karakter yang ada di novel yang ditulis oleh Hideyuki Kikuchi. Di film itu, Van Helsing mengenakan pakaian hitam panjang dan lengkap dengan topi ala ala koboi.
D. Avatar
Pada tahun 2009 lalu publik sempat digemparkan dengan kehadiran film Avatar yang merupakan film Live action-CGI. Meskipun film yang digarap oleh James Cameron ini tak berniat untuk menjiplak anime dari Jepang yang berjudul Princess Mononoke yang diproduksi oleh Studio Ghibli, nyatanya ada beberapa kemiripan di film ini.
Di film Avatar, ada Jakw Sully yang mana dikirim ke negeri yang bernama Pandora, sedangkan di dalam animasi Jepangnya, juga ada seorang penyelundup manusia yang mana masuk ke dalam masyarakat hutan belantara. Sama-sama menjalankan sebuah misi yang penting, kedua sosik manusia ini malahan berbalik arah ke membela makhluk asing yang mereka teliti.
Itu lah empat film Hollywood yang dicap sangat mirip dengan anime Jepang. Terlepas benar atau tidaknya film-film itu menjiplak anime Jepang, pastinya kita tetap mendukung film-film tersebut, bukan? 
Share:

Friday, January 27, 2017

Inilah Kuda Tercantik Di Dunia, Berbulu Emas



Pada awal tahun 2016, kita pernah diperkenalkan dengan seekor kuda yang dinobatkan sebagai kuda paling tampan di dunia. Kuda tersebut bernama Frederik. Warna bulunya yang hitam legam dan mengkilap serta bentuk tubuhnya yang atletis, menjadikan Freedrik sebagai kuda tertampan di dunia,

Dan setelah diperkenalkan dengan kuda paling tampan, kali ini ada seekor kuda yang dipercaya sebagai kuda paling cantik di dunia. kuda tersebut namanya Akhal Teke. Akhal merupakan kura keturunan (Breeding) dari Turkmenistan. Bulunya sangat halus dan warnanya sangat cantik, yaitu perak keemasan.

Selain bulunya yang super cantik, kuda ini juga dikenal sangat kuat, alrinya cepat, tangguh dan memiliki daya tahan yang hebat saat berada di medan berat. Sayang, jumlahnya saat ini sangat sedikit. Kuda yang juga menjadi lambang negara Turkmenistan ini jumlahnya diperkirakan tidak lebih dari 1.250 ekor di dunia. Karena kecantikan yang dimiliki Akhal Teke, rakyat CIna menyebutnya sebagai kuda dari surga.

Begitu cantiknya, harga Akhai Teke ini sangat mahal dan fantastis.


Bagaimana menurut kalian ? Sangat cantik bukan? Bagi para pecinta kuda, tentu kuda ini menjadi incaran, dan akan merasa sangat bangga ketika bisa memilikinya. Ternyata  nggk hanya manusia saja yang dikatakan cantik, hewan pun juga ada yang dikatakan cantik.
Share:

Advertising Here 300 x 300

# #

Advertising Here 120 x 120

 photo BANNER-PERSEGI-Recovered_zpsdzvlwrlb.gif  photo Banner-gadis300x300BARU_zpseruwlfpt.gif
 photo BANNER-PERSEGI-Recovered_zpsdzvlwrlb.gif  photo advertising_zps0mkhbjfn.jpg
 photo advertising_zps0mkhbjfn.jpg  photo advertising_zps0mkhbjfn.jpg

Artikel Terbaru

Powered by Blogger.

Contributors

Formulir Kontak