3 hari kemudian, wanita ini menuliskan catatan cerai pada suaminya, isinya seperti berikut ini:
1. 10 tahun pernikahan, baju tidurmu ganti 3 kali, sendalmu ganti 4 kali, sepatumu berlubang 21 kali, karena kamu menghabiskan sebagian besar waktumu di luar mencari uang, baru ada perempuan menyukai kamu yang berhasil.
2. 10 tahun ini, aku mengganti baju tidur 10 kali, sandal 11 kali, dan sepatuku 16 kali. Aku merusak banyak sepatu, karena waktuku banyak di rumah mengurus rumah tangga dan anak-anak, tapi waktuku berjuan di luar sana bersamamu juga nggak sedikit, kini aku jadi wanita tua yang nggak menarik.
3. 10 tahun ini, harga dirimu bertambah, kamu berhasil jadi lelaki yang dewasa, tentu banyak wanita cantik yang mencarimu.
4. Aku kehilangan masa mudaku 10 tahun ini, kemungkinanku untuk bisa menikah lagi setelah bercerai denganmu hanya 1%, orang yang bisa tertarik sama aku sangatlah sedikit.
5. Dalam 10 tahun ini, kamu yang begitu sibuk hanya pernah masak nasi 26 kali saja.
6. Dalam 10 tahun ini, 365 hari dalam setahun, sehari tiga kali aku menyiapkan makan untukmu.
7. Melahirkan seorang anak membutuhkan 10 bulanku, dan mendidiknya menghabiskan 10 tahunku.
8. Melahirkan anak, kamu hanya perlu 10 menit saja, lalu kamu bisa memberikan nama keluargamu padanya.
9. 10 tahun ini, aku dan keluargamu hidup harmonis dan tidak bertengkar.
10. Sedangkan kamu 10 tahun ini, tidak pernah sekalipun memanggil orang tuaku ayah atau ibu. Sewaktu miskin, kamu bilang orang tuaku tidak setuju kita bersama, jadi tidak mau memanggil. Kini kamu punya uang, kamu bilang kamu tidak takut mereka lagi, jadi kamu tidak memanggil.
Kalau kamu sudah membaca habis catatan ini, kamu bisa menatap mataku dan berkata mau menceraikanku, aku akan memenuhi permintaanmu.
Sejak saat itu suaminya tidak pernah lagi berkata ingin menceraikannya, melainkan pulang kerumah lebih awal dan membantu istrinya memasak dan membersihkan rumah. Catatan pernikahan ini adalah perjalanan kedua insan membangun hubungan mereka, ada pahit dan ada manis. Namun semuanya harus dari kedua belah pihak. Kamu harus belajar bersyukur dan tidak menyakiti pasanganmu..!
0 komentar:
Post a Comment