Banyak orang disekitar kita yang mempunyai persepsi berbeda tentang kehidupan pribadinya. Ada yang berpendapat, bahwa hidupnya penuh dengan kesedihan, Mengeluh setiap saat, meminta pertangungjawaban Tuhan. Mengapa hidupnya seperti sebuah penderitaan tiada akhir, tanpa ada kebahagiaan yang hakiki. Seolah-olah hanya dirinya saja yang paling merana. Sedangkan sebagian orang lain berpendapat, bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita menyingkapinya dengan penuh rasa syukur. Walaupun kita sendiri sadar, bahwa manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan yang selalu lupa untuk menysukuri segala nikmat yang ada.
Mengeluh itu merupakan hal yang wajar bagi manusia, dan manusia juga tidak luput dari yang namanya lupa. itupun wajar, karena kita adalah mahkluk hidup yang tak luput dari kesalahan. Namun, mau sampai kapan kita terbuai dengan hal-hal yang seharusnya tidak kita lakukan berulang-ulang? Apakah sebuah kalimat "manusia adalah mahkluk yang memiliki kekurangan. Yaitu sering berbuat kesalahan. Namun kelebihan dari manusia itu sendiri adalah, mampu mengambil pelajaran dari kesalahan yang mereka perbuat" Sudah tidak berlaku lagi? apa benar?
Kita semua pernah terluka. Satu hal yang membuat kita merintih, bahkan berlinang air mata. Meronta-ronta memohon ampun agar pedih yang dirasa akan segera hilang. Kita pun sadar bahwa kehidupan memang buah perjuangan agar dapat bertahan. Namun satu hal yang perlu diingat adalah, bahwa mengeluh bukanlah cara untuk menyelamatkan dirimu. Mengutuk orang-orang yang tidak mampu menolongmu adalah sebuah tindakan yang tidak patut untuk ditiru. Berharaplah pada dirimu sendiri.
Dan Jangan pernah merasa bahwa hidupmu lah yang paling menyedihkan. Masih banyak orang diluar sana yang kehidupannya jauh lebih menyayat hati ketimbang kehidupanmu. Kehidupan mereka jauh lebih mengerikan, bukan raga saja yang terkoyak, namun jiwa mereka juga ikut terluka. Namun kabar baiknya, mereka menghadapinya dengan senyuman, bukan keluhan.
Berbanggalah untuk kalian yang sampai saat ini masih bisa berdiri tegak, dengan ribuan luka yang tercipta dari duka kehidupan. Memang bukanlah suatu hal yang mudah untuk bisa sampai di titik ini. Satu titik dimana banyak hal yang telah kalian kerahkan, untuk mampu bertahan dari segala rasa sakit yang awalnya meruntuhkan tekad, meredupkan semangat, dan mematikan jiwa. Keringat, darah dan air mata merupakan bagian yang tidak mampu terpisahkan dari cerita hidupmu. Namun ketahuilah, keberadaanmu saat ini mampu menginspirasi banyak orang untuk melangkah maju ke arah yang lebih baik. Tersenyumlah.
0 komentar:
Post a Comment