Silahkan coba bertanya pada setiap pria yang hidup didunia ini. Untuk urusan pasangan, memiliki sosok gadis yang rela diajak berjuang bedua memang merupakan suatu kebahagiaan. Kesediaan seorang gadis diajak berjuang adalah sebuah oase bagi segala ketakutan cowok dalam urusan menata masa depan berkeluarga.
Wajar, Banyak dari kami yang masih merintis masa depan dan masih belum punya apa-apa untuk dibanggakan kepadamu selain keseriusan. Untuk itu,kami akan sangat bahagia ketika kamu rela untuk diajak berjuang bersama menata masa depan. Tapi sebelum banyak cewek yang salah paham dengan ajakan berjuang ini, ada baiknya mendengarkan ungkapan hati para cowok ini dulu.
Wajar, Banyak dari kami yang masih merintis masa depan dan masih belum punya apa-apa untuk dibanggakan kepadamu selain keseriusan. Untuk itu,kami akan sangat bahagia ketika kamu rela untuk diajak berjuang bersama menata masa depan. Tapi sebelum banyak cewek yang salah paham dengan ajakan berjuang ini, ada baiknya mendengarkan ungkapan hati para cowok ini dulu.
Melakukan pekerjaan rumah tangga tak pernah sederhana. Kami tidak ingin melihatmu meneteskan keringat lebih banyak lagi demi keluarga.
Dalam diam, para cowok kagum dengan ketangguhan seorang wanita. Bisa berperan ganda dalam waktu yang bersamaan. Setelah menikah, banyak wanita yang memilih mempertahankan predikat sebagai wanita karir, lalu ditambah pula sebagai ibu rumah tangga. Dari pilihan ini ada konsekuensi yang tidak terhindarkan, yaitu harus bangun lebih pagi menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suami. Lalu setelah itu segera bersiap untuk berkerja di kantor. Tapi tak sekalipun keluhan keluar dari mulur wanita tangguh ini. Sebagai laki-laki, kami kadang merasa malu. belum tentu jika beban itu diberikan ke kami, bisa kami kerjakan dengan baik.
kondisi ini membuat kami ingat, bahwa pernah ada janji untuk membahagiakanmu yang kami ucap didepan orangtua. kalau boleh kami mengukir janji lagi, kami ingin membuat kondisi ini tidak bertahan selamanya. Wanita tidak seharusnya mengeluarkan keringat lebih banyak, cukup dampingi kami untuk berjuang lebih keras lagi.
Urusan materi sepenuhnya tanggung jawab kami. Kalaupun wanita harus berkerja, cukup pilih bidang yang disukai.
Ketika memilih untuk tetap berkerja nantinya, pastikan itu hanyalah sebagai pengisi waktu senggang saja. Bukan untuk pemasukan utama keluarga. Karena nafkah utama tetap jadi tanggung jawab kami para cowok sebagai calon kepala keluarga.
Kami tidak pernah ingin melarang calon itri kami nantinya untuk berhenti berkreasi, justru kami berharap setelah menikah kelak, pekerjaan yang dimiliki seorang istri adalah bidang yang memang mereka sukai. Tanpa harus memikirkan pemasukkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Biarkan itu menjadi tanggung jawab kami. Agar kami selalu punya motivasi untuk membahagiakan kalian nanti.
Tapi dibalik itu semua, ada satu hal yang tidak akan pernah kami lakukan. yaitu melihatmu terus kepayahan dalam menemani kami berjuang.
Seperti yang sudah kami bilang tadi, melihat kerelaanmu berjuang bersama demi menata keluarga adalah sebuah oase bagi setiap lelaki. Sifatmu yang baik hati ini adalah sebuah cambuk semangat bagi kami untuk berbuat lebih. bukan apa-apa, kami hanya tidak ingin melihatmu terus berjuang setiap waktu. Memikirkan soal materi adalah tanggung jawab kami. Berkerja siang malam pun kami rela asal demi membuatmu bahagia.
Ego laki-laki memang selalu tinggi, termasuk tidak mau melihatmu terus kesusahan saat bersama kami. Maka dari itu, kali ini biarkan ego kami yang satu ini tetap tinggi. kami mengajakmu hidup bersama bukan berarti untuk hidup menderita, namun juga merasakan kemapanan yang sepenuhnya jadi hak semua wanita dan keluarga kecil kita nanti.
Semoga janji ini dapat kami tepati sesegera mungkin. Ada wanita hebat yang terus mendampingi kami, itu sudah lebih dari cukup. Selebihnya biarkan kami yang berjuang sepenuh hati.