" Sebenarnya aku ini kamu anggap apa? Pacar atau hanya sekedar teman biasa?"
Pasti kalian pernah berpikir seperti itu terhadap cowokmu, sosok lelaki yang cueknya setengah mati, hingga kamu merasa kesal dan sebal sendiri. Sudah sewajarnya perempuan memiliki keinginan untuk dimanja, diperhatikan, dan diperlakukan istimewa. namun oleh lelaki yang satu ini, jangankan dimanja, yang ada dia malah lebih sering membuatmu kesal karena sikap cueknya.
Meskipun begitu kamu sadar benar bahwa kecuekan tersebut memang bagian dari sifatnya. Setelah sekian lama kalian menjalani hubungan berdua, kamu semakin yakin bahwa meski dia tak seperti cowok lain yang bisa mengumbar romantisme untuk pasangannya, dia tetap sosok yang tulus dalam cintanya.
1. Dia memang tidak pernah menanyakan kabar, namun dia tidak pernah luput memberimu perhatian
Bertanya kabar memang tidak pernah dia lakukan, tapi perhatian yang dia buktikan dengan tindakan. Dia selalu menyisihkan waktu untukmu. Bahkan saat dia tengah berada dalam tekanan deadline pekerjaan, entah bagaimana caranya dia selalu bisa mengusahakan. Bagimu, inilah bukti cinta yang sesungguhnya.
2. Membalas pesan darimu pun hanya sekenanya, tapi dibalik itu, kamu tahu kalau dia sedang berupaya demi masa depan kalian.
.Karena kecuekannya yang sudah level dewa, kamulah yang harus aktif berperan dalam setiap komunikasi yang kalian lakukan. Meski begitu, dia seakan tak pernah menghargai usahamu. Membalas pesan yang kamu berikan dengan sekenanya saja, seakan kamu bukan prioritas dalam hidupnya.
Kesal sih, tapi kamu sadar betul bgaimana kondisinya yang saat ini sedang berkerja demi kalian. Kecuekannya padamu terjadi karena ia sibuk dengan pekerjaan. Meski sedikit ada kesal di hati, tapi kamu memaklumi. Toh ini demi masa depan kalian berdua.
3. Sekalipun dia tidak pernah memamerkan hubungan kalian di dunia maya. Dia lebih memilih menikmati momoen berdua dan menyimpannya sendiri saja.
Pernah ga kamu merasa bahwa cintanya padamau sudah tidak seperti dulu lagi. Sekedar mengunggah foto berdua di sosial media saja dia tak mau. Seakan ada hati diluar sana yang ia lindungi agar tak sakit hati. Namun setelah mendapat alasan darinya, kamu jadi lebih tenang. Bukan karena ada orang ketiga, namun dia memilih tidak menunggah foto kalian karena dia lebih suka menikmati momen bersamamu. Setiap jepretan foto yang kalian ambil berdua adalah kenangan berharga dalam hubungan kalian, yang secara egois dia simpan sendiri agar bisa jadi motivasi untuk memantaskan diri.
4. Kecemburuannya jarang diperlihatkan padamu. Dalam diamnya, dia menaruh kepercayaan pada dirimu
Mungkin kamu pernah mendengar ungkapan bahwa "Cemburu itu tanda cinta". Kalau dia tak pernah memperlihatkan rasa cemburunya padamu, apa benar dia tak cinta? Kenyataannya cinta tidak hanya bisa dilihat dari rasa cemburu yang tampak, Meski tidak pernah memperlihatkan rasa cemburu, dia tetap mencintaimu. Sebagai perempuan yang sangat ia sayangi. Dalam diamnya, dia menaruh kepercayaan yang sangat besar padamu. Karena itu ia jarang memperlihatkan bahwa dia cemburu.
5. Jarang bercerita soal apa yang dia rasa memang membuatmu sedikit kesal. Niatnya hanya tak ingin kamu membagi fokusmu saja.
Kamu iri ketika melihat pasangan lain bisa berbagi cerita. Mereka bisa secara nyaman saling membagi cerita hari-harinya kepada pasangan. Semantara kamu dan dia jarang brbagi kisah. Meski kamu sudah memancingnya dengan berbagai cara, selalu saja ada cerita yang tidak dia ungkapkan.
Seiring berjalannya waktu, kesalmu berubah menjadi haru. Kamu sadar bahwa selama ini dia menyimpan banyak keluh dalam usahanya segera meminangmu. Urusan pekerjaan yang semakin membuatnya tidak punya waktu, hingga rasa bersalah tidak bercerita padamu, ia pendam sendiri. Dia hanya tidak ingin kamu membagi fokusmu. Baginya, cukup ia saja yang berpikir keras, kamu hanya perlu mengejar mimpi dan bahagiamu.
6. Kamu memang diperlakukan biasa saja di depan keluarga, meski demikian kamu
Saat dia membawamu kepada keluarganya, tak ada sedikitpun kemesraan yang ia tunjukkan kepada mereka. Alih-alih seperti pasangan, ia memilih untuk memperlakukanmu layaknya teman. Tak pernah ada gestur mesra yang ia tunjukkan yang menandakan kalian adalah pasangan di depan keluarganya.
Namun dengan begitu kamu lebih luwes saat berkenalan dengan mereka. Tak ada canggung yang kamu rasakan. Perasaan takut dan khawatir saat akan bertemu dengan keluarganya hilang seketika karena tidak ada beban status kalian saat berkenalan. Dengan begitu kamu merasakan lebih nyaman memulai pendekatan dengan keluarga lelaki yang kamu cinta ini.
7. Perhatian yang dia berikan memang tidak seperti cowok kebanyakan, tapi ia selalu bisa memberi saran saat kamu membutuhkan
Iya memang.Dalam lubuk hatimu ada rasa iri yang menggantung di langit-langit hati. Merasa pria yang kamu cintai tak layak memiliki kepekaaan dan perhatian seperti cowok kebanyakan. Namun kamu tidak ambil pusing dengan sifatnya yang terlampau cuek itu.
Meskipun iri dan kesal tetap ada, kamu merasa bahagia dengan sifatnya. Memang dia tak begitu pandai memberi perhatian, namun dia selalu bisa memberi saran saat kamu butuhkan. Dalam situasi seperti apapun, kamu bisa bersandar pada bahunya. Membuatmu semakin yakin bahwa dia adalah sosok yang layak kamu cinta.
8. Kecuekannya memang sudah berada pada level dewa, tapi hal sederhana yang ialakukan selalu bisa membuatmu tambah cinta.
Sudah sering kamu dibuat kesal karena sifat cueknya yang sudah level dewa. Dia acuh padamu dan seakan tidak pernah memberi perhatian layaknya pria kebanyakan. Namun sebesar apapun kekesalan yang kamu rasa, cintamu padanya tidak pernah berkurang. Dia selalu bisa membuatmu jatuh cinta tiap harinya. Melalui hal-hal kecil yang ia lakukan saat kalian tengah berdua, perasaanmu semakin bertambah padanya. Sifatnya yang cuek tapi tak pernah luput, mengingatkanmu soal jaga kesehatan. Misalnya, hal sepele itu selalu bisa mebuatmu jatuh cinta tiap harinya.
Memang ada rasa kesal yang kamu rasa karena sifat cueknya yang sudah nggak ketulungan, namun di balik itu, kamu tahu bahwa dia cinta.
SANADOMINO - AGEN POKER & DOMINO QIU QIU - TERBESAR & TERPERCAYA.
0 komentar:
Post a Comment