Ketika suatu acara pernikahan sedang berlangsung, hal yang umum dilakukan adalah penyematan cincin pernikahan. Dan cincin pernikahan tidak pernah disematkan di ibu jari, telunjuk, ataupun di kelingking. Namun hanya di jari manis, kenapa selalu begitu?
Seperti yang kita tau, jari manis manusia selalu dikaitkan dengan penyematan cincin perkawinan. Semua orang pasti bertanya-tanya, kenapa harus disematkan di jari manis? Hal ini ternyata memiliki kaitan yang cukup erat dengan sebuah mitos.
Mitos tentang jari
Ada sebuah mitos yang menyatakan jika setiap jari manusia mewakili keluarga sekaligus pasangan dalam hidupnya. Mitos tersebut mengatakan jika ibu jari mewakili orang tua. sementara jari telunjuk adalah saudara entah itu adik atau kakak, jari kelingking tentang anak, dan jari manis adalah wakil dari pasangan hidup kita.
Walaupun susah dibuktikan secara logika, namun kenyataan nya jari manis yang merupakan pelabuhan disematkannya cincin perkawinan,dan akan terasa sangat sulit dipisahkan apabila sudah bersatu. nggak percaya? Kalian bisa membuktikannya sendiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Bukti kalau jari Manis memang tepat untuk menyematkan cincin perkawinan
Langkah pertama adalah dengan menempelkan kedua telapak tangan satu sama lain,lalu tekuk jari tengah kedalam.
* Kemudian, pertemukan ke empat ujung jari yang lainnya,pastikan ujung ibu jari kanan menempel dengan ibu jari kiri, telunjuk kanan dengan jari telunjuk tangan kiri, tekuk kedua jari tengah, pasangkan jari manis kiri dengan jari manis sebelah kanan, selanjutnya jari kelingking kanan dengan jari kelingking kiri.
* Langkah selanjutnya adalah dengan membuka ibu jari yang mewakili orang tua. ibu jari bisa dibuka karena semua orang nantinya akan mengalami kematian. bisa disimpulkan jika orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
* kemudian kembali tutup ibu jari dan buka jari telunjukmu. jari telunjuk adalah perwakilan dari saudara yang berarti kakak ataupun adik, Seiring dengan bertambahnya usia, mereka akan meninggalkanmu karena memiliki kelurganya sendiri, intinya, saudara juga akan meninggalkan kita.
* Selanjutnya tutup jari telunjukmu dan buka jari kelingking. jari kelingking merupakan perwakilan dari anak-anak. Sama seperti orang tua dan saudara, seiring berjalannya waktu anak-anak juga akan meninggalkan kita.
* Yang terakhir adalah dengan cara menutup jari kelingking dan buka jari manis yang merupkan tempat untuk menyematkan cincin perkawinan. Kamu akan heran karena berbeda dengan jari-jari yang lain, jari manis susah untuk dibuka.
Hal di atas merupakan sebuah analogi yang sederhana yang juga menjadi alasan dibalik penyematan cincin di jari manis, jari manis seseorang mewakili pasangan yaitu suami istri. Selama hidup, pasangan suami dan istri tentu akan melekat satu sama lain. Pernikahan merupakan sebuah momen yang sakral dimana dua orang yang saling menyukai dan mencintai akan membina kehidupan rumah tangga. Keduanya harus saling berkolaborasi satu sama lain sebaik mungkin, untuk membuat kehidupan rumah tangga yang mereka jalani awet hingga maut memisahkan. Diperlukan kesadaran, kesabaran, rasa saling percaya
,dan saling menghargai untuk menjaga tali perkawinan supaya tetap langgeng dan harmonis.
0 komentar:
Post a Comment